Rabu, 20 Februari 2013

Masa Kini


Motif dan warna dalam batik, pada awalnya memiliki nilai yang simbolik. Pemilihan warna dalam motif batik dapat memberikan informasi tentang perasaan dan  harapan  si pemakainya, karena dia yang memilih motif dan warnanya. Tentang peran si pembatiknya  biasanya menjadi lumer menyatu dengan perasaan dan harapan si pemakainya dan hal ini diwujudkan dalam bentuk/lukisan motif dalam batik itu.
Patroon motif batik klassik pada awalnya hanya ada dalam “kepala” si pembatik. Motif-motif  dalam batik klasik sering kali diungkapkan dalam bentuk yang abstrak. Daya khayal si pembatik dalam menggambarkan sebuah motif sangat mempengaruhi hasil akhir motif. Dan karena itu pula maka hampir tidak pernah terjadi ada  dua kain panjang batik  dengan satu  motif batik, yang hasilnya sama dan serupa.
Warna dalam motif batik banyak mengacu pada warna yang bisa memberikan / menimbulkan informasi berbagai rasa bagi si pemakainya dan yang melihatnya.

Batik Klasik


Jika seseorang mengenakan motif batik tertentu itu bukan saja berarti bahwa yang bersangkutan  hanya ingin memperlihatkan betapa indahnya motif batikannya tetapi juga sekaligus ingin dan dapat memperlihatkan fungsi dan kedudukannya dalam masyarakat yang berlaku. Juga melalui motif batik yang dikenakannya akan tersirat harapan dan makna ungkapan perasaannya. Dan dengan mengenakan motif tertentu si pemakai juga ingin menyampaikan pesan, karena motif-motif tersebut tidak terlepas dari pandangan hidup pembuatnya/ pemakainya